JatengTerkini – Kab Magelang , Di Persia, bunga ini disebut maryam, yang merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii untuk pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan. Harum bunga ini digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.
Tanaman ini tumbuh hingga 45 cm dan menghasilkan rumpun bunga putih. Daunnya panjang dan berwarna hijau muda yang mengumpul di pangkal batangnya.
Genus tanaman ini masih berkerabat dekat dengan Manfreda.
Bunga sedap malam menjadi salah satu komoditas andalan Desa Citrosono dan mulai banyak dibudi dayakan serta sudah menopang ekonomi bagi sebagian petani di desa tersebut.
Selain itu Desa Citrosono juga mempunyai UMKM di bidang kopi Khoerudin owner Kopi Berkah dari Dusun Jogahan sudah hampir 4 tahun menggeluti industri kopi.
“Kopi petik merah kita berasal dari kebun yg berada di Desa Citrosono yang pemasarannya sudah mulai merambah lintas kota bahkan lintas provinsi,kita juga optimis dengan produk kopi kita bisa bersaing dengan kopi kopi dari daerah lain”jelasnya saat di sambangi di lokasi acara Citrosono Culture Festival.
Dan juga terdapat stand Batik Sedap Malam yang juga mengambil motif bunga tersebut.
“ada 2 macam jenis batik yakni batik tulis dan juga batik cap yang kita mengambil motif dari bunga sedap malam,jenis burung kembar,lumbu ageng dan alhamdullilah kita juga berjalan dengan baik dan bisa menambah penguatan ekonomi keluarga” ujar Ana Ruliyati Sebagai Ketua PKK Desa Citrosono saat di wawancara awak media Jateng Terkini.(Azh)